Asah Kreativitas dengan Mainan : Begini Caranya Agar Anak Tidak Kecanduan Game Digital Radian Nyi Sukmasari - detikHealth

Jakarta, Dunia anak-anak adalah momen di mana seseorang bisa melatih kreativitas sebanyak-banyaknya. Di saat itu juga anak dianjurkan banyak melakukan aktivitas fisik agar pertumbuhan dan perkembangan fisiknya terjaga. Lantas di era digital saat ini, bagaimana caranya agar anak tak kecanduan game digital?

"Kalau nyandu itu pasti ada masalah pada pengasuhan dan lingkungannya, meskipun sebenarnya gadget juga bisa jadi alat belajar. American Academy of Pediatrics (AAP) saja kan membatasi hanya satu sampai dua jam anak boleh bermain gadget tapi sekarang banyak orang tua yang membiarkan anaknya nonton tv sampai empat jam lebih," ujar Roslina Verauli M.Psi, psikolog anak dan keluarga RS Pondok Indah, seperti ditulis pada Rabu (20/11/2013).

Oleh sebab itu, psikolog yang akrab disapa Vera ini menyarankan kepada orang tua untuk selalu memberi anak kegiatan yang seimbang. Kegiatan yang seimbang tersebut antara lain aktivitas sehari-hari seperti makan, tidur, mandi, aktivitas fisik, dan juga memberi permainan indoor atau outdoor.

Menurut Vera, anak menjadi kecanduan gadget biasanya karena ia merasa kegiatannya di rumah tidak bervariasi dan terlalu monoton. Seperti diketahui, anak memang cenderung mudah bosan jika diberikan sesuatu yang sama setiap hari.

"Atau bisa juga kehidupan si anak enggak menyenangkan, sehingga dia butuh pelarian. Bisa juga orang tuanya sering mengabaikan dia. Coba kalau orang tuanya fun, suka main bareng, kan anak pasti lebih suka sama orang tuanya daripada gadgetnya," terang Vera, yang kini juga aktif mengajar sebagai dosen di Universitas Tarumanegara.

"Cobalah sekali-sekali ajarkan anak untuk mengeksplor segala sesuatu yang ada di gadget itu. Misalnya googling bareng mama papanya untuk belajar sejarah revolusi, info-info sejarah, pasti lebih menarik," lanjutnya.

Dilansir Daily Mail, American Academy of Pediatrics mendesak para orang tua agar tidak meletakkan komputer dan TV di dalam kamar tidur anak. Begitu pula dengan pembatasan waktu penggunaan internet, media sosial, gadget dan menonton televisi atau film hanya dua jam saja dalam sehari, kecuali untuk mengerjakan PR online.

Penggunaan teknologi secara berlebihan telah lama dikaitkan dengan gangguan tidur, risiko bullying, obesitas dan performa akademis yang buruk, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

(ajg/vit)